KODE IKLAN DFP 1 Rumah Budbahasa Tradisional Panggung Kajang Leko Provinsi Jambi | Ruang Belajar siswa kelas 10

Rumah Budbahasa Tradisional Panggung Kajang Leko Provinsi Jambi

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280
Rumah Adat Tradisional Panggung Kajang Leko Provinsi Jambi Rumah Adat Tradisional Panggung Kajang Leko Provinsi Jambi
Rumah Adat Tradisional Panggung Kajang Leko Provinsi Jambi  Rumah Adat Tradisional Panggung Kajang Leko Provinsi Jambi Rumah Adat Tradisional Panggung Kajang Leko Provinsi Jambi

Rumah Adat Panggung Kajang Leko merupakan rumah etika kawasan Jambi yang terbuat dari kayu dan yang didalamnya terdapat 8 ruangan khusus serta mempunyai keunikan dalam sejarah asal usul, gaya arsitektur, gambar, struktur, dan nilai-nilai filosofis yang terdapat di dalamnya.

Rumah Adat Jambi Panggung Kajang Leko merupakan sebuah karya arsitektur oleh Marga  Suku Bathin. Sampai ketika kini ini orang – orang suku Bathin masih mempertahankan etika yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu.

Rumah panggung jambi (kajang leko) merupakan konsep arsitektur dari Marga Bathin. Hingga kini orang Bathin tetap mempertahankan etika istiadat yang ditinggalkan oleh pendahulu mereka, bahkan peninggalan Kajang Leko pun masih sanggup dinikmati keindahannya dan masih dipergunakan sampai kini.

Salah satu perkampungan Bathin yang masih utuh sampai kini yaitu Kampung Lamo di Rantau Panjang. Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bab tengah pesisir pulau Sumatera. Jambi merupakan kota yang mempunyai kebudayaan melayu, hal ini terlihat dari bangunan-bangunan yang berdiri di kota Jambi, salah satunya yaitu rumah etika Jambi (kajang leko).

Rumah kajang leko merupakan rumah etika yang berasal dari provinsi Jambi. Rumah kajang leko yaitu salah satu rumah panggung di Indonesia yang terbuat dari kayu.

Rumah kajang leko berbeda dengan rumah etika kawasan lain yaitu mempunyai bentuk persegi panjang dengan ukuran yang beragam. Selain itu keunikan rumah Kajang Leko juga terdapat di kontruksi bubungan atap rumah yang melengkung ke atas ibarat bahtera yang terbuat dari anyaman ijuk.

Konstruksi bubungan atap rumah dinamakan gajah mabuk diambil dari dongeng nama si pembuat rumah yang mabuk cinta namun tidak disetujui.

Bubungan ini dinamakan jerambah atau ada juga yang menyebutnya dengan lipat kajang. Rumah Panggung Kajang Leko mempunyai bentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 12 meter x 9 meter. Bagian dinding rumah kajang leko terbuat dari kayu dengan hiasan tabrakan yang cantik.

Pada langit-langit rumah terdapat pemisah/pembatas yang dinamai tebar layar yang berfungsi untuk menahan rembesan tepias air hujan. Ruang diantara layar tebar dan atap biasanya difungsikan untuk menyimpan peralatan. sedangkan di bab tepi, dinding rumah terbuat dari kayu yang dihiasi dengan ukiran.

Sejarah Rumah Adat Panggung Kajang Leko Jambi

pemkot Jambi secara resmi menentukan Rumah Panggung Kajang Leko sebagai rumah etika Jambi sesudah sebelumnya diadakanlah sayembara di tahun 70-an hanya untuk menentukan rumah etika Jambi yang sanggup mewakili seluruh masyarakat negeri berjuluk Sepucuk Jambi Sembilan Lurah tersebut.

Pada alhasil hasil sayembara pun mengerucut pada rumah tradisional berjulukan Kajang Leko. Rumah ini berbentuk panggung dan gampang sekali kita jumpai di wilayah Jambi. Hal ini dikarenakan kecenderungan masyarakat Jambi yang lebih gemar membangun rumah etika sebagai hunian ketimbang rumah moder

Struktur Rumah Adat Panggung Kajang Leko Jambi

Rumah etika Kajang Leko sendiri yaitu rumah berstruktur panggung yang dikonsep dari arsitektur Marga Batin. Rumah yang bila dilihat dari atas berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12 x 9 meter ini, berdiri alasannya yaitu ditopang oleh 30 tiang berukuran besar yang terdiri dari 24 tiang utama dan 6 tiang pelamban. Karena merupakan rumah panggung, maka ia dilengkapi dengan tangga sebagai pintu masuk untuk menaiki rumah.

Ada 2 tangga yang dimilliki rumah etika Jambi ini, satu terdapat di sebelah kanan sebagai tangga utama, dan satu lagi berjulukan tangga penteh.

Untuk bab atap, konstruksi rumah etika Kajang Leko disebut mempunyai keunikan tersendiri. Atapnya ini dinamai “Gajah Mabuk”, sesuai dengan nama pembuat desainnya. Bubungan atap Gajah Mabuk akan tampak mirip bahtera dengan ujung atas yang melengkung.


Lengkunan tersebut dinamakan potong jerambah atau lipat kajang. Sementara untuk bab langit-langit, terdapat material yang berjulukan tebar layar. Tebar layar yaitu semacam plafon yang memisahkan ruangan loteng dengan ruangan di bawahnya.

Ruangan loteng sering dipakai sebagai ruang penyimpanan, oleh karenanya pada rumah etika ini terdapat tangga patetah yang dipakai untuk naik ke ruangan loteng.


Fungsi Rumah Adat Panggung Kajang Leko Jambi

Panggung Kajang Leko lebih berperan sebagai identitas budaya Jambi di kancah nasional,  berfungsi sebagai tempat tinggal masyarakatnya.  Rumah Kajang Leko ini pun dibagi menjadi 8 ruangan dengan kegunaannya masing-masing.


1.Ruangan pertama berjulukan jogan yang berfungsi sebagai tempat beristirahat anggota keluarga dan juga sebagai tempat untuk menyimpan air.

2.Ruangan kedua yaitu serambi depan yang berfungsi untuk mendapatkan tamu lelaki.

3.Ruangan ketiga yaitu serambi dalam yang berfungsi sebagai tempat tidur anak lelaki.

4.Ruang keempat yaitu amben melintang yang berfungsi sebagai kamar pengantin.

5.Ruang kelima yaitu serambi belakang yang sebagai ruang tidur untuk bawah umur wanita yang belum menikah.

6.Ruang keenam ad dipakai untuk mendapatkan tamu perempuan

7.Ruang ketujuh yaitu bernafsu yang dipakai ruang dan juga sebagai tmpat penyimpanan air

8.Ruang kedelapan yaitu dapur yang dipakai untuk memasak

Sumber: harus di isi/search?q=Keunikan-Sejarah-Rumah-Adat-Tradisional-Panggung-Kajang-Leko-Jambi

Demikian Keunikan Sejarah Rumah Adat Tradisional Panggung Kajang Leko Jambi
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2