Rumah Adat Tradisional Panggung Rakit Limas Bangka Belitung Sumatera Selatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebuah provinsi di Sumatera Selatan Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil ibarat P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah berjulukan berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau.
Bangka Belitung terletak di bab timur Pulau Sumatera, akrab dengan Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Bangka Belitung Sumatera Selatan merupakan provinsi yang berpotensi menjadi aset wisata budaya negara indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan terlebih kebudayaan dan adat istiadat .
Berbicara adat istiadat dan budaya bangka belitung mempunyai aset budaya salah satunya Rumah Adat Bangka Belitung Sumatera Selatan
Rumah Adat rakit yang dibangun di pinggir-pinggir Sungai Musi ini dulunya dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. Disebut sebagai rumah rakit, alasannya yaitu bentuk dan rupanya memang ibarat rakit yang lengkap. Dibangun diatas sungai alasannya yaitu dahulu sungai dianggap sebagai sumber kuliner mata pencaharian dan sumber air.
Fungsinya rumah rakit tidak hanya untuk membawa orang yang ada di atasnya ke suatu daerah (sebagai alat transportasi) tapi juga dipakai sebagai rumah tinggal terapung.
Jika diperhatikan secara seksama, rumah adat Bangka Belitung Sumatera Selatan masih mewarisi gaya arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubungan Limas dan juga rumah Melayu Bubung Panjang. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung dengan materi utama kayu, rotan, bambu, daun-daun, akar pohon dan atau juga alang-alang.
Rumah Adat Bangka Belitung Sumatera Selatan yang terdiri dari tiga macam rumah adat.
Ketiga rumah adat Bangka Belitung ini mempunyai arsitektur yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun kesamaan dari ketiga rumah adat bangka belitung ini yaitu masih mengadopsi arsitektur dan adat Melayu.
1. Rumah Panggung
Rumah adat Bangka Belitung mewarisi gaya arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubungan Limas dan juga rumah Melayu Bubung Panjang.
Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung dengan materi utama kayu, rotan, bambu, daun-daun, akar pohon dan atau juga alang-alang. Rumah Panggung dari Melayu Awal ini mempunyai atap yang tinggi dan sedikit miring.
Rumah Panggung Bangka belitung juga mempunyai beranda yang ada di depan rumah dan jumlah jendela atau bukaan yang banyak. Adapun bab dalam rumah terdiri atas rumah induk atau ibu dan juga rumah dapur.
Rumah Panggung Bangka Belitung dipengaruhi oleh falsafah 9 tiang. Pada umumnya bangunan tradisional hampir selalu dijumpai berdiri dengan 9 tiang.
Tiang utama bangunan terletak persis di bab tengah rumah. Sementara itu bab dinding lazim terbuat dari pelepah kayu, kadang juga buluh atau bambu. Uniknya, dinding ini sama sekali tidak dipermanis dengan cat dan semacamnya.
2. Rumah Limas
Rumah Limas Rumah Limas yaitu merupakan hasil adopsi dari rumah tradisional asal Sumatra Selatan.
Provinsi Bangka Belitung dahulunya berasal dari Sumatera Selatan sehingga Bangka Belitung mempunyai rumah adat Limas juga.
Ciri khas dari rumah adat Limas ini yaitu atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini mempunyai ketinggian lantai yang berbeda yang disebut Bengkilas.
Perbedaan tinggi lantai ini menerangkan derajat dari tamu yang memasuki ruangan terseut.
Lantai tertinggi dipergunakan untuk kepentingan keluarga ibarat hajatan. Sedangkan para tamu biasanya diterima hanya diteras atau di lantai kedua
3. Rumah Rakit
Rumah Rakit ibarat juga namanya, yaitu rakit yang berbentuk rumah. Rumah rakit ini dibangun diatas air sebagai daerah tinggal dan daerah bisnis ekonomi.
Bahan utama dari rumah rakit yaitu bambu. Jenis bambu yang dipakai yaitu Bambu manyan, alasannya yaitu bambu ini sangat baik dipakai sebagai pelampung rumah rakit.
Keunggulan dari bambu jenis ini yaitu, selain tahan usang juga mempunyai bentuk yang besar-besar sehingga menjadi pilihan utama dalam pembuatan rumah rakit.
Selain bambu, adapula yang memakai balok kayu sebagai pelampung rumah rakit.
Rumah Adat Bangka Belitung yang satu ini memang sagak unik, selain letaknya yang di atas air alias merupakan rumah terapung, rumah ini juga tidak menetap pada satu lokasi.
Bahan dinding rumah rakit ialah papan kayu, sedangkan atapnya terbuat dari kulit, semacam daun yang dianyam.
Sebagai penyatu bahan-bahan rumah tersebut yaitu rotan. Rotan kecil difungsikan sebagai pengikat atap rumah sedangkan rotan yang berukuran agak besar dimanfaatkan untuk mengikat bambu atau balok yang berfungsi sebagai pelampung / rakit rumah atau bab lantainya.
Struktur Rumah Adat Bangka Belitung
Struktur Bangunan Rumah Sama ibarat kebanyakan rumah adat dari budaya Melayu lainnya, rumah Panggung khas Bangka Belitung juga secara keseluruhan terbuat dari materi alam. Tiang dan lantainya terbuat dari kayu, dindingnya terbua dari bambu atau kulit kayu, sementara atapnya terbuat dari daun rumbia dan ijuk.
Tegaknya rumah adat ini ditopang oleh 9 tiang dengan 1 tiang utama berukuran besar berada di tengahnya. Tiang utama umumnya diletakan pertama kali, sedangkan 8 tiang lainnya menyesuaikan garis lintang dan bujur dari tiang utama tersebut. Tiang utama menyangga balok-balok kayu melintang daerah diletakkannya papan sebagai lantai dan kerangka atap di bab atas. Beban berat yang harus dipikul menciptakan kayu yang dipakai sebagai tiang haruslah kayu nomor satu.
Dalam adat Melayu Bangka, pemilik tidak diperkenankan untuk memberi warna atau mengecat dinding dan bab rumah lainnya. Aturan ini menciptakan rumah adat Bangka Belitung ini tampak begitu lusuh dan tidak yummy dilihat. Kendati begitu, justru alasannya yaitu hal inilah ia dianggap mempunyai daya tarik tersendiri.
Pada dinding rumah adat ini juga terdapat banyak fentilasi yang mengatur pergantian udara di dalam rumah. Adapun untuk bab atap, rumah adat Panggung khas budaya Melayu Bangka ini disinyalir mempunyai desain hasil pembaruan desain atap rumah-rumah Tionghoa. Bentuknya melengkung dan ibarat terpancung layaknya pelana kuda.
Fungsi Rumah Adat Bangka Belitung
Fungsi Rumah Adat Selain berfungsi sebagai ikon budaya dan kemajuan peradaban, rumah Panggong pada masa silam juga berfungsi sebagai hunian masyarakat Bangka Belitung secara umum.
Dalam menunjang fungsi tersebut, rumah adat ini terbagi beberapa bab ruang, yaitu ruang depan (ruang utama), loss, dan dapur. Ruang depan dimulai dari teras yang akan kita temukan sehabis meniti tangga depan.
Teras rumah ini cukup luas dan biasa dipakai untuk mendapatkan tamu, bersantai, atau berbincang di sore hari. Dari teras, kita sanggup melihat sebuah pintu utama yang dipakai untuk masuk ke ruang utama. Di ruangan ini, kita akan menemukan bermacam-macam pernik hiasan khas Bangka Belitung, misalnya
sebuah lemari yang berisi baju adat pengantin, senjata tradisional, dan lain sebagainya. Di ruang utama kita tidak akan menemukan dingklik dan meja. Saat ada tamu datang, pemilik rumah akan menghamparkan tikar sebagai daerah duduknya. Dibanding bab lainnya, ruang utama yaitu yang paling luas. Melewati ruang utama, kita akan masuk ke bab yang berjulukan Loss.
Loss yaitu ruangan pemisah antara ruang utama dan ruang belakang. Di bab ini terdapat pintu-pintu yang mengarah ke kamar-kamar penghuni rumah. Dan ruangan terakhir yaitu dapur. Di ruangan inilah acara masak memasak dilakukan. Kita juga sanggup menemukan sebuah meja makan, peralatan memasak, persediaan makanan, serta alat-alat pertanian yang disimpan rapi.
3. Ciri Khas dan Nilai Filosofis Rumah Adat Bangka Belitung
Dari pemaparan mengenai struktur dan arsitekturnya, kita sanggup mengetahui bahwa rumah Panggong adat Bangka Belitung nyatanya mempunyai beberapa keunikan tersendiri.
Keunikan yang kemudian menjadi ciri khas dari rumah adat Bangka Belitung ini antara lain: Berbentuk rumah panggung dengan desain atap berbentuk pelana kuda. Memiliki dinding dan penampilan yang lusuh alasannya yaitu hukum adat tidak memperkenankan pemilik rumah memperlihatkan cat atau warna pada rumahnya.
Terbagi atas beberapa ruangan yang mempunyai fungsi masing-masing. Terdapat tangga dibagian depan rumah sebagai jalan untuk naik dan memasuki rumah.
Sumber : harus di isi/search?q=Keunikan-Rumah-Adat-Tradisional-Panggung-Limas-Rakit-Bangka-Belitung
Demikian Keunikan Rumah Adat Tradisional Panggung Limas Rakit Bangka Belitung, supaya bermanfaat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebuah provinsi di Sumatera Selatan Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil ibarat P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah berjulukan berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau.
Bangka Belitung terletak di bab timur Pulau Sumatera, akrab dengan Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Bangka Belitung Sumatera Selatan merupakan provinsi yang berpotensi menjadi aset wisata budaya negara indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan terlebih kebudayaan dan adat istiadat .
Berbicara adat istiadat dan budaya bangka belitung mempunyai aset budaya salah satunya Rumah Adat Bangka Belitung Sumatera Selatan
Rumah Adat rakit yang dibangun di pinggir-pinggir Sungai Musi ini dulunya dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. Disebut sebagai rumah rakit, alasannya yaitu bentuk dan rupanya memang ibarat rakit yang lengkap. Dibangun diatas sungai alasannya yaitu dahulu sungai dianggap sebagai sumber kuliner mata pencaharian dan sumber air.
Fungsinya rumah rakit tidak hanya untuk membawa orang yang ada di atasnya ke suatu daerah (sebagai alat transportasi) tapi juga dipakai sebagai rumah tinggal terapung.
Jika diperhatikan secara seksama, rumah adat Bangka Belitung Sumatera Selatan masih mewarisi gaya arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubungan Limas dan juga rumah Melayu Bubung Panjang. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung dengan materi utama kayu, rotan, bambu, daun-daun, akar pohon dan atau juga alang-alang.
Rumah Adat Bangka Belitung Sumatera Selatan yang terdiri dari tiga macam rumah adat.
Ketiga rumah adat Bangka Belitung ini mempunyai arsitektur yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun kesamaan dari ketiga rumah adat bangka belitung ini yaitu masih mengadopsi arsitektur dan adat Melayu.
1. Rumah Panggung
Rumah adat Bangka Belitung mewarisi gaya arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubungan Limas dan juga rumah Melayu Bubung Panjang.
Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung dengan materi utama kayu, rotan, bambu, daun-daun, akar pohon dan atau juga alang-alang. Rumah Panggung dari Melayu Awal ini mempunyai atap yang tinggi dan sedikit miring.
Rumah Panggung Bangka belitung juga mempunyai beranda yang ada di depan rumah dan jumlah jendela atau bukaan yang banyak. Adapun bab dalam rumah terdiri atas rumah induk atau ibu dan juga rumah dapur.
Rumah Panggung Bangka Belitung dipengaruhi oleh falsafah 9 tiang. Pada umumnya bangunan tradisional hampir selalu dijumpai berdiri dengan 9 tiang.
Tiang utama bangunan terletak persis di bab tengah rumah. Sementara itu bab dinding lazim terbuat dari pelepah kayu, kadang juga buluh atau bambu. Uniknya, dinding ini sama sekali tidak dipermanis dengan cat dan semacamnya.
2. Rumah Limas
Rumah Limas Rumah Limas yaitu merupakan hasil adopsi dari rumah tradisional asal Sumatra Selatan.
Provinsi Bangka Belitung dahulunya berasal dari Sumatera Selatan sehingga Bangka Belitung mempunyai rumah adat Limas juga.
Ciri khas dari rumah adat Limas ini yaitu atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini mempunyai ketinggian lantai yang berbeda yang disebut Bengkilas.
Perbedaan tinggi lantai ini menerangkan derajat dari tamu yang memasuki ruangan terseut.
Lantai tertinggi dipergunakan untuk kepentingan keluarga ibarat hajatan. Sedangkan para tamu biasanya diterima hanya diteras atau di lantai kedua
3. Rumah Rakit
Rumah Rakit ibarat juga namanya, yaitu rakit yang berbentuk rumah. Rumah rakit ini dibangun diatas air sebagai daerah tinggal dan daerah bisnis ekonomi.
Bahan utama dari rumah rakit yaitu bambu. Jenis bambu yang dipakai yaitu Bambu manyan, alasannya yaitu bambu ini sangat baik dipakai sebagai pelampung rumah rakit.
Keunggulan dari bambu jenis ini yaitu, selain tahan usang juga mempunyai bentuk yang besar-besar sehingga menjadi pilihan utama dalam pembuatan rumah rakit.
Selain bambu, adapula yang memakai balok kayu sebagai pelampung rumah rakit.
Rumah Adat Bangka Belitung yang satu ini memang sagak unik, selain letaknya yang di atas air alias merupakan rumah terapung, rumah ini juga tidak menetap pada satu lokasi.
Bahan dinding rumah rakit ialah papan kayu, sedangkan atapnya terbuat dari kulit, semacam daun yang dianyam.
Sebagai penyatu bahan-bahan rumah tersebut yaitu rotan. Rotan kecil difungsikan sebagai pengikat atap rumah sedangkan rotan yang berukuran agak besar dimanfaatkan untuk mengikat bambu atau balok yang berfungsi sebagai pelampung / rakit rumah atau bab lantainya.
Struktur Rumah Adat Bangka Belitung
Struktur Bangunan Rumah Sama ibarat kebanyakan rumah adat dari budaya Melayu lainnya, rumah Panggung khas Bangka Belitung juga secara keseluruhan terbuat dari materi alam. Tiang dan lantainya terbuat dari kayu, dindingnya terbua dari bambu atau kulit kayu, sementara atapnya terbuat dari daun rumbia dan ijuk.
Tegaknya rumah adat ini ditopang oleh 9 tiang dengan 1 tiang utama berukuran besar berada di tengahnya. Tiang utama umumnya diletakan pertama kali, sedangkan 8 tiang lainnya menyesuaikan garis lintang dan bujur dari tiang utama tersebut. Tiang utama menyangga balok-balok kayu melintang daerah diletakkannya papan sebagai lantai dan kerangka atap di bab atas. Beban berat yang harus dipikul menciptakan kayu yang dipakai sebagai tiang haruslah kayu nomor satu.
Dalam adat Melayu Bangka, pemilik tidak diperkenankan untuk memberi warna atau mengecat dinding dan bab rumah lainnya. Aturan ini menciptakan rumah adat Bangka Belitung ini tampak begitu lusuh dan tidak yummy dilihat. Kendati begitu, justru alasannya yaitu hal inilah ia dianggap mempunyai daya tarik tersendiri.
Pada dinding rumah adat ini juga terdapat banyak fentilasi yang mengatur pergantian udara di dalam rumah. Adapun untuk bab atap, rumah adat Panggung khas budaya Melayu Bangka ini disinyalir mempunyai desain hasil pembaruan desain atap rumah-rumah Tionghoa. Bentuknya melengkung dan ibarat terpancung layaknya pelana kuda.
Fungsi Rumah Adat Bangka Belitung
Fungsi Rumah Adat Selain berfungsi sebagai ikon budaya dan kemajuan peradaban, rumah Panggong pada masa silam juga berfungsi sebagai hunian masyarakat Bangka Belitung secara umum.
Dalam menunjang fungsi tersebut, rumah adat ini terbagi beberapa bab ruang, yaitu ruang depan (ruang utama), loss, dan dapur. Ruang depan dimulai dari teras yang akan kita temukan sehabis meniti tangga depan.
Teras rumah ini cukup luas dan biasa dipakai untuk mendapatkan tamu, bersantai, atau berbincang di sore hari. Dari teras, kita sanggup melihat sebuah pintu utama yang dipakai untuk masuk ke ruang utama. Di ruangan ini, kita akan menemukan bermacam-macam pernik hiasan khas Bangka Belitung, misalnya
sebuah lemari yang berisi baju adat pengantin, senjata tradisional, dan lain sebagainya. Di ruang utama kita tidak akan menemukan dingklik dan meja. Saat ada tamu datang, pemilik rumah akan menghamparkan tikar sebagai daerah duduknya. Dibanding bab lainnya, ruang utama yaitu yang paling luas. Melewati ruang utama, kita akan masuk ke bab yang berjulukan Loss.
Loss yaitu ruangan pemisah antara ruang utama dan ruang belakang. Di bab ini terdapat pintu-pintu yang mengarah ke kamar-kamar penghuni rumah. Dan ruangan terakhir yaitu dapur. Di ruangan inilah acara masak memasak dilakukan. Kita juga sanggup menemukan sebuah meja makan, peralatan memasak, persediaan makanan, serta alat-alat pertanian yang disimpan rapi.
3. Ciri Khas dan Nilai Filosofis Rumah Adat Bangka Belitung
Dari pemaparan mengenai struktur dan arsitekturnya, kita sanggup mengetahui bahwa rumah Panggong adat Bangka Belitung nyatanya mempunyai beberapa keunikan tersendiri.
Keunikan yang kemudian menjadi ciri khas dari rumah adat Bangka Belitung ini antara lain: Berbentuk rumah panggung dengan desain atap berbentuk pelana kuda. Memiliki dinding dan penampilan yang lusuh alasannya yaitu hukum adat tidak memperkenankan pemilik rumah memperlihatkan cat atau warna pada rumahnya.
Terbagi atas beberapa ruangan yang mempunyai fungsi masing-masing. Terdapat tangga dibagian depan rumah sebagai jalan untuk naik dan memasuki rumah.
Sumber : harus di isi/search?q=Keunikan-Rumah-Adat-Tradisional-Panggung-Limas-Rakit-Bangka-Belitung
Demikian Keunikan Rumah Adat Tradisional Panggung Limas Rakit Bangka Belitung, supaya bermanfaat