KODE IKLAN DFP 1 Keunikan Sejarah Rumah Budpekerti Tradisional Suku Sunda Jawa Barat | Ruang Belajar siswa kelas 10

Keunikan Sejarah Rumah Budpekerti Tradisional Suku Sunda Jawa Barat

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280
Keunikan Sejarah Rumah Adat Tradisional Suku Sunda Jawa Barat Keunikan Sejarah Rumah Adat Tradisional Suku Sunda Jawa Barat
Keunikan Sejarah Rumah Adat Tradisional Suku Sunda Jawa Barat Keunikan Sejarah Rumah Adat Tradisional Suku Sunda Jawa Barat Keunikan Sejarah Rumah Adat Tradisional Suku Sunda Jawa Barat

Jawa Barat memilki kebudayaan keunikan tersendiri yang dijadikan ciri khas penduduk setempat. Rumah sopan santun Jawa Barat sendiri mempunyai dua jenis rumah sopan santun yang sangat terkenal di negeri ini khususnya Jawa Barat. Disetiap rumah sopan santun Jawa Barat mempunyai nilai filosofi yang sangat tinggi terutama dalam design dan perpaduan warna.

Rumah sopan santun Jawa Barat mempunyai banyak sekali nama tergantung dengan wilayahnya asalnya. Selain itu design pun berbeda-beda anatara satu kawasan dengan kawasan lainnya. Hal ini dipengaruhi dengan keadaan lingkungan sekitar.

Rumah sopan santun Sunda bahwasanya mempunyai nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional ada atap yang berjulukan suhunan Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong yakni bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa

Rumah sopan santun Jawa Barat memilki banyak nama dan rupa. Dengan itu tergantung dengan desain dari rumah yang digunakan. Di Jawa Barat memilki lima rumah sopan santun yang dimana itu mempunyai ciri khas kawasan setempat. Dan setiap rumah memilki keunikan dan perbedaan masing-masing.

Perbedaan sanggup dilihat dari atap rumah dan materi dalam pembuatan rumah tersebut. Selain itu bentuk dan materi untuk pembuatan rumah tersebut berbeda. Berikut ini kami sajikan lima rumah sopan santun yang ada di Jawa Barat.

Rumah Adat Jawa Barat Rumah sopan santun Sunda yang kini telah ditetapkan menjadi rumah sopan santun Jawa Barat memang sarat akan nilai-nilai filosofis yang menjadi pegangan hidup masyarakat Sunda dalam kehidupan sosialnya.

Desain rumah tersebut selain memperhatikan kearifan lokal, juga mengedepankan aspek budaya masyarakatnya. Rumah sopan santun Jawa Barat sendiri mempunyai banyak nama dan rupa, tergantung bagaimana desain dari rumah yang digunakan.

Desain rumah sopan santun Sunda ini menurut desain atapnya, yaitu yang berjulukan Jolopong, Badak Heuay, Tagong Anjing, Jubleg Nangkub, dan Perahu Kemureb.


1. Imah Julang Ngapak Julang Ngapak dalam bahasa Indonesia berarti seekor burung yang mengepakkan sayapnya. Nama rumah ini demikian alasannya yakni memang desain atapnya tampak melebar di sisi-sisinya, dan bila dilihat dari depan, bentuk atapnya memang terlihat mirip seekor burung yang mengepakkan sayapnya Rumah dengan desain atap Julang Ngapak umumnya akan dilengkapi dengan cagak gunting atau capit hurang di bab bubungannya. Keduanya sama-sama dipakai untuk mencegah rembesnya air di bab pertemuan antar atap yang terletak di ujung atas rumah. Atapnya sendiri sanggup dibentuk dari materi rumbia, ijuk, atau alang-alang yang diikat pada kerangka atap dari bambu. Desain rumah Julang Ngapak hingga kini masih sanggup dijumpai di Kampung Dukuh, Kuningan; Kampung Naga, Tasikmalaya; dan beberapa kawasan lainnya di Jawa Barat. Bahkan selain itu, gedung Institut Teknologi Bandung beberapa di antaranya memakai desain atap rumah sopan santun Jawa Barat yang satu ini.

2. Imah Togog Anjing Togog Anjing berarti anjing yang sedang duduk. Atap rumah sopan santun satu ini memang mempunyai desain yang mirip bentuk anjing ketika duduk. Ada 2 bidang atap yang menyatu membentuk segitiga, dan satu bidang atap yang menyambung pada atap bab depan. Atap yang menyambung ini biasa disebut sorondoy dan biasanya menjadi peneduh untuk teras depan rumah. Desain rumah Togog Anjing hingga kini masih sering dijumpai pada rumah tradisional masyarakat Garut. Beberapa bungalow, hotel, dan tempat-tempat peristirahatan di sekitar Puncak juga kerap ditemui memakai desain atap rumah ini.

3. Imah Badak Heuay Badak Heuay berarti warak yang sedang menguap. Dilihat dari desain atapnya, model rumah Badak Heuay tampak mirip rumah Tagog Anjing. Hanya saja, di bab suhunan, atap belakang melewati tepi pertemuan sehingga tampak mirip ekspresi warak yang sedang menguap. Desain atap rumah sopan santun Jawa Barat ini hingga kini masih sering dipakai masyarakat Sukabumi sebagai desain rumah hunian mereka.

4. Imah Jolopong DI antara desain rumah sopan santun Jawa Barat lainnya, Jolopong menjadi yang paling familiar alasannya yakni sering digunakan. Jolopong banyak dipilih alasannya yakni lebih gampang dibentuk dan lebih irit materi material. Sesuai namanya yang berarti “terkulai”, rumah Jolopong memang mempunyai atap yang tampak tergolek lurus. Ada 2 bab atap yang saling bersatu sama panjang. Jika ditarik garis imajiner, antara ujung atap satu dengan ujung atap lainnya akan terbentuk sebuah segitiga sama kaki. Desain rumah yang juga kerap disebut Suhunan Panjang ini hingga kini masih dipakai sebagian masyarakat Kampung Dukuh di Garut.

5. Imah Parahu Kumureb Dan yang terakhir yakni desain rumah Parahu Kumureb atau bahtera tengkurap. Desain atap rumah sopan santun Jawa Barat ini mempunyai 4 bab utama. Dua bab di depan dan belakang berbentuk trapesium, dan dua bab di sisi kanan kiri berbentuk segitiga sama sisi. Di Palembang, desain atap Parahu Kumureb juga disebut desain atap Limasan. Sesuai namanya, atap rumah sopan santun Sunda satu ini memang tampak mirip sebuah bahtera yang terbalik atau tengkurap. Karena terlalu banyak sambungan, desain atap ini sering kali gampang bocor sehingga jarang digunakan. Kendati begitu, masyarakat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis masih ada yang menggunakannya.

KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2