Adab Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah SAW
Bulan Puasa Ramadhan telah tiba , tentunya Umat Islam sedunia menyambutnya bangga namun perlu diketahui bahwa ada adat tatacara berbuka puasa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang patut diteladani.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Agama Islam senantiasa mendapat kejayaan selama insan menyegerakan berbuka puasa, alasannya yakni Yahudi dan Nashrani mengakhirkannya” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 2353, Ahmad 2/450, Ibnu Khuzaimah 3/275 no. 2060, dan yang lainnya; hasan].
Hadis-hadits yang bersumber pribadi dari Rasulullah banyak mengungkap wacana bagaimana adab-adab dia dalam berbuka puasa. Adab-adab berbuka puasainimemiliki muatan pesan tersirat yang humanis.
Beberapa di antara adat berbuka puasa adalah:
1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib
Apabila Rasulullah berpuasa dan telah masuk waktu maghrib, maka adat berbuka puasa dia yakni menyegerakan berbuka puasa dengan takjil atau ifthar. Bahkan dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Sahl bin Sa`ad, Rasulullah saw. bersabda:
"Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda:
"Agama ini akan senantiasa menang selama insan menyegerakan berbuka, alasannya yakni orang-orang Yahudi dan Kristen mengakhirkannya."
Pernah hidup sekalangan hebat bidah yang beropini bahwa melewatkan berbuka puasa sanggup menambah pahala. Pendapat semacam ini terang sangat bertentangan dengan aliran Rasulullah yang tercantum dalam hadis-hadis masyhur.
At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih beropini bahwa pesan tersirat dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan menciptakan ibadah shalat maghrib lebih khusyuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi badan kita.
2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air
Berbuka puasa yang disegerakan di atas yakni ifthar atau takjil, bukan makan berat ibarat yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang memahami makna hadis ini.
Adapun Rasulullah, dalam sebuah hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka dia minum beberapa teguk air."
Perlu dijelaskan di sini bahwa rutab yakni kurma yang telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar yakni kurma masak yang telah kering.
Ilmu pengetahuan modern mengungkap diam-diam pesan tersirat berbuka puasa dengan kurma tersebut, di mana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap badan dan memulihkan stamina selepas berpuasa sehari penuh.
3. Berdoa Ketika Berbuka
Rasulullah, dalam hadis hasan riwayat Abu Daud, selalu berdoa ketika berbuka puasa dengan mengucapkan: "Dzahaba ad-dhâma'u wabtalati al-'urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan telah berair urat-urat, dan telah ditetapkan pahala. Insya Allah."
Selain itu, kita sanggup berdoa apa saja alasannya yakni doa orang yang berpuasa puasa termasuk salah satu jenis doa yang mustajab.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang berpuasa, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."
Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak."
1. Ucapakan “Bismillah” kemudian berbuka (membatalkan puasa) ketika mendengar adzan
Bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air.
Membaca doa berbuka puasa
Ini menurut hadits,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠّﻢَ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈّـَﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ، ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, dia berdoa :
ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈّـَﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ، ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah.”
“Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, bila Yang Mahakuasa menghendaki.”
Ada dua alasan doa berbuka dengan cara ini menurut hadits
1. Lafadz hadits “telah berbuka” ( ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ), artinya brliau telah berbuka/membatalkan puasanya yaitu sudah makan kurma atau minum air
2. Lafdz doa ketika berbuka “telah berair kerongkongan” (ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ), ini mengatakan sudah makan dahulu dengan pembuka
Makara doa berbuka puasa tidaklah dibaca sebelum membatalkan puasa/ sebelum berbuka
Mohon maaf, adapun doa berbuka puasa yang mungkin cukup terkenal, akan tetapi doa ini sanadnya dhaif, yaitu doa
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻟَﻚَ ﺻُﻤْﺖُ ﻭَﺑِﻚَ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭِﺯْﻗِﻚَ ﺃَﻓْﻄَﺮْﺕ
“Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu”
(Ya Allah, kepada-Mu saya berpuasa dan kepada-Mu saya beriman, dan dengan rizki-Mu saya berbuka).”[4]
4. Tidak Berlebih-lebihan Makan ketika Berbuka
Rasulullah memberi citra yang terang wacana proporsi makan yang tidak berlebihan, yakni dengan sepertiganya berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.
Ini selaras dengan firman Yang Mahakuasa dalam surat Al 'Araf: 31, yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka orang yang berlebih-lebihan."
5. Memberi Makan Orang yang Puasa
Salah satu adat yang tak kalah penting diajarkan Rasulullah saw. yakni memberi makan orang yang berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan yang didapat sehingga orang tersebut akan mendapat pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia mendapat pahala ibarat orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Jika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya untuk memenuhi usul tersebut. Orang yang diundang ini juga disarankan merndoakan kebaikan kepada si pemberi makan.
"Orang-orang yang baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumahmu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan yang lainnya)
"Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang telah memberi minum kepadaku." (HR Muslim dari Al Miqdad)
6. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa
Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah tiba kepada Saad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di sisi kau mereka yang berpuasa, telah makan makananmu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kau para malaikat.
7. Sebelum Makan, Ucapkan 'Bismillah'
Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dilakukan biar tambah barokah. Hal inilah yang diatur dalam Islam biar makan kita, termasuk ketika berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan yang banyak.
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Yang Mahakuasa Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Yang Mahakuasa Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Yang Mahakuasa pada awal dan akhirnya)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Para sobat Nabi Muhammad berkata: "Wahai Rasulullah, sebenarnya kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (H.R. Abu Daud).
Hadis tersebut mengisyaratkan biar makan penuh dengan keberkahan, termasuk ketika berbuka puasa, ucapkanlah bismillah dan keberkahan sanggup bertambah dengan makan gotong royong atau berjama'ah.
7. Jangan lupa bahwa anda ada kewajiban sholat maghrib. Makara jangan hingga terlambat untuk kaum laki-laki untuk berjama'ah dimasjid.
“Apabila makan malam sudah tersedia, maka tersaji, maka makanlah dahulu sebelum shalat Maghrib, dan jangan kalian tergesa-gesa dari makan malam kalian tersebut” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 672
Demikian Adab Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah SAW
Bulan Puasa Ramadhan telah tiba , tentunya Umat Islam sedunia menyambutnya bangga namun perlu diketahui bahwa ada adat tatacara berbuka puasa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang patut diteladani.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Agama Islam senantiasa mendapat kejayaan selama insan menyegerakan berbuka puasa, alasannya yakni Yahudi dan Nashrani mengakhirkannya” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 2353, Ahmad 2/450, Ibnu Khuzaimah 3/275 no. 2060, dan yang lainnya; hasan].
Hadis-hadits yang bersumber pribadi dari Rasulullah banyak mengungkap wacana bagaimana adab-adab dia dalam berbuka puasa. Adab-adab berbuka puasainimemiliki muatan pesan tersirat yang humanis.
Beberapa di antara adat berbuka puasa adalah:
1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib
Apabila Rasulullah berpuasa dan telah masuk waktu maghrib, maka adat berbuka puasa dia yakni menyegerakan berbuka puasa dengan takjil atau ifthar. Bahkan dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Sahl bin Sa`ad, Rasulullah saw. bersabda:
"Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda:
"Agama ini akan senantiasa menang selama insan menyegerakan berbuka, alasannya yakni orang-orang Yahudi dan Kristen mengakhirkannya."
Pernah hidup sekalangan hebat bidah yang beropini bahwa melewatkan berbuka puasa sanggup menambah pahala. Pendapat semacam ini terang sangat bertentangan dengan aliran Rasulullah yang tercantum dalam hadis-hadis masyhur.
At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih beropini bahwa pesan tersirat dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan menciptakan ibadah shalat maghrib lebih khusyuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi badan kita.
2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air
Berbuka puasa yang disegerakan di atas yakni ifthar atau takjil, bukan makan berat ibarat yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang memahami makna hadis ini.
Adapun Rasulullah, dalam sebuah hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka dia minum beberapa teguk air."
Perlu dijelaskan di sini bahwa rutab yakni kurma yang telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar yakni kurma masak yang telah kering.
Ilmu pengetahuan modern mengungkap diam-diam pesan tersirat berbuka puasa dengan kurma tersebut, di mana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap badan dan memulihkan stamina selepas berpuasa sehari penuh.
3. Berdoa Ketika Berbuka
Rasulullah, dalam hadis hasan riwayat Abu Daud, selalu berdoa ketika berbuka puasa dengan mengucapkan: "Dzahaba ad-dhâma'u wabtalati al-'urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan telah berair urat-urat, dan telah ditetapkan pahala. Insya Allah."
Selain itu, kita sanggup berdoa apa saja alasannya yakni doa orang yang berpuasa puasa termasuk salah satu jenis doa yang mustajab.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang berpuasa, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."
Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak."
1. Ucapakan “Bismillah” kemudian berbuka (membatalkan puasa) ketika mendengar adzan
Bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air.
Membaca doa berbuka puasa
Ini menurut hadits,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠّﻢَ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈّـَﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ، ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, dia berdoa :
ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈّـَﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ، ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah.”
“Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, bila Yang Mahakuasa menghendaki.”
Ada dua alasan doa berbuka dengan cara ini menurut hadits
1. Lafadz hadits “telah berbuka” ( ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ), artinya brliau telah berbuka/membatalkan puasanya yaitu sudah makan kurma atau minum air
2. Lafdz doa ketika berbuka “telah berair kerongkongan” (ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ), ini mengatakan sudah makan dahulu dengan pembuka
Makara doa berbuka puasa tidaklah dibaca sebelum membatalkan puasa/ sebelum berbuka
Mohon maaf, adapun doa berbuka puasa yang mungkin cukup terkenal, akan tetapi doa ini sanadnya dhaif, yaitu doa
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻟَﻚَ ﺻُﻤْﺖُ ﻭَﺑِﻚَ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭِﺯْﻗِﻚَ ﺃَﻓْﻄَﺮْﺕ
“Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu”
(Ya Allah, kepada-Mu saya berpuasa dan kepada-Mu saya beriman, dan dengan rizki-Mu saya berbuka).”[4]
4. Tidak Berlebih-lebihan Makan ketika Berbuka
Rasulullah memberi citra yang terang wacana proporsi makan yang tidak berlebihan, yakni dengan sepertiganya berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.
Ini selaras dengan firman Yang Mahakuasa dalam surat Al 'Araf: 31, yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka orang yang berlebih-lebihan."
5. Memberi Makan Orang yang Puasa
Salah satu adat yang tak kalah penting diajarkan Rasulullah saw. yakni memberi makan orang yang berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan yang didapat sehingga orang tersebut akan mendapat pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia mendapat pahala ibarat orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Jika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya untuk memenuhi usul tersebut. Orang yang diundang ini juga disarankan merndoakan kebaikan kepada si pemberi makan.
"Orang-orang yang baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumahmu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan yang lainnya)
"Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang telah memberi minum kepadaku." (HR Muslim dari Al Miqdad)
6. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa
Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah tiba kepada Saad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di sisi kau mereka yang berpuasa, telah makan makananmu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kau para malaikat.
7. Sebelum Makan, Ucapkan 'Bismillah'
Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dilakukan biar tambah barokah. Hal inilah yang diatur dalam Islam biar makan kita, termasuk ketika berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan yang banyak.
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Yang Mahakuasa Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Yang Mahakuasa Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Yang Mahakuasa pada awal dan akhirnya)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Para sobat Nabi Muhammad berkata: "Wahai Rasulullah, sebenarnya kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (H.R. Abu Daud).
Hadis tersebut mengisyaratkan biar makan penuh dengan keberkahan, termasuk ketika berbuka puasa, ucapkanlah bismillah dan keberkahan sanggup bertambah dengan makan gotong royong atau berjama'ah.
7. Jangan lupa bahwa anda ada kewajiban sholat maghrib. Makara jangan hingga terlambat untuk kaum laki-laki untuk berjama'ah dimasjid.
“Apabila makan malam sudah tersedia, maka tersaji, maka makanlah dahulu sebelum shalat Maghrib, dan jangan kalian tergesa-gesa dari makan malam kalian tersebut” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 672
Demikian Adab Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah SAW