20 Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT, 20 Sifat Mustahil dan 1 Sifat Jaiz Yang Mahakuasa SWT
Manusia diciptakan Yang Mahakuasa SWT untuk beribadah, hanya menyembah Yang Mahakuasa , bagaimana kita bisa beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT bila kita tidak mengenal Nama-nama Yang Mahakuasa / Asmaul Husna dan mengenal Yang Mahakuasa SWT dengan Sifat-sifat Wajib yang 20 , 20 sifat Mustahil dan 1 sifat jaiz Yang Mahakuasa SWT oleh lantaran itu baiknya kita mengenal sifat -sifat Yang Mahakuasa SWT
Yang Mahakuasa Ta’ala berfirman
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku membuat jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).
Untuk bisa mengenal Yang Mahakuasa SWT, bukan hanya ibadah mahdlah atau ibadah wajib yang harus selalu dilaksanakan setiap harinya, namun juga harus dilengkapi dengan mengenal-Nya secara pribadi dengan mengenal ke-20 sifat wajib, 20 sifat, juga 1 sifat jaiz Yang Mahakuasa SWT
Sebagai umat islam, sudah tentu kita harus mempelajari wacana ilmu ketauhidan. Hal-hal yang berkaitan dengan rukun keyakinan dan rukun Islam. Menurut ulama, sifat wajib Yang Mahakuasa Ta’ala sebernarnya sangatlah banyak alasannya ialah Yang Mahakuasa Maha Sempurna. Namun berdasarkan dalil-dalil (baik dalil naqli atau ‘aqli), Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT yang diketahui secara umum berjumlah 20 sifat begitupula dengan sifat Mustahil ada 20 dan 1 Sifat Jaiz Yang Mahakuasa SWT.
Berikut 20 Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT, 20 Sifat Mustahil dan 1 Sifat Jaiz Yang Mahakuasa SWT
20 Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT
1.Wujud
Sifat Yang Mahakuasa Ta’ala yang pertama ialah wujud yang berarti Ada. Maksudnya Yang Mahakuasa itu zat yang pasti ada. Dia bangkit sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun. Dan tidak ada Tuhan selain Yang Mahakuasa Ta’ala.
“Allah-lah yang membuat langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kau selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at 1190. Maka apakah kau tidak memperhatikan?” (QS. As-Sajdah: 4)
“Sesungguhnya Aku ini ialah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku“. (QS. Thaha: 14)
2.Qidam
Yang Mahakuasa Ta’ala juga mempunyai sifat Qidam yang berarti terdahulu. Dialah Sang Pencipta yang membuat alam semesta berserta isinya. Sebagai pencipta tentunya Yang Mahakuasa telah ada lebih dahulu dari apapun yang diciptakannya. Tidak ada pendahulu atau permulaan bagi Yang Mahakuasa Ta’ala.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3)
3.Baqa’
Baqa’ berarti kekal. Maksudnya Yang Mahakuasa itu Maha Kekal. Tidak akan punah, binasa ataupun mati. Tiada selesai bagi Yang Mahakuasa Ta’ala. Dia akan tetap ada selamanya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap awet Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kau dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88)
4.Mukholafatul Lilhawaditsi
Yang Mahakuasa Ta’ala sudah pasti berbeda dari makhluk ciptaanNya. Dialah dzat yang Maha Sempurna dan Maha Besar. Tidak ada sesuatu pun yang menandingi atau ibarat keagunganNya. Ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”. (QS. Asy-Syura: 11)
5.Qiyamuhu Binafsihi
Yang Mahakuasa itu bangkit sendiri. Yang Mahakuasa Ta’ala tidak bergantung pada apapun dan tidak membutuhkan pinjaman siapapun.
Dalam al-Qur’an Yang Mahakuasa berfirman:
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka bantu-membantu jihadnya itu ialah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Yang Mahakuasa benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Al-Ankabut: 6)
“Dan katakanlah segala puji bagi Yang Mahakuasa Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra: 111)
6.Wahdaniyah
Yang Mahakuasa itu maha Esa atau Tunggal. Maksudnya Tidak ada sekutu bagiNya . Dialah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta. Bukti keesakan Yang Mahakuasa terletak dalam kalimat syahadat “Laa ilaha Illallah” yang artinya “ Tiada Tuhan selain Allah”
Dijelaskan juga dalam FirmanNya di Al-Quran:
“Katakanlah Dialah Allah, Yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlas: 1)
“Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Yang Mahakuasa yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22)
7.Qudrat
Qudrat berarti Yang Mahakuasa Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Yang Mahakuasa Ta’ala. Dijelaskan dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya Yang Mahakuasa Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)
8.Iradat
Iradat ialah sifat Yang Mahakuasa Ta’ala yang berarti berkehendak. Maksudnya Yang Mahakuasa itu maka menentukan segala sesuatu. Apabila Yang Mahakuasa berkehendak maka jadilah hal itu dan tidak seorang pun bisa mencegahNya.
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107)
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.”(QS. Yasiin: 82)
9.‘Ilmu
‘ilmu artinya mengetahui. Maksudnya Yang Mahakuasa Ta’ala Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Baik yang tampak ataupun disembunyikan. Dalam Al-Quran dijelasakan:
“Dan bantu-membantu Kami telah membuat insan dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih bersahabat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)
10.Hayat
Yang Mahakuasa Ta’ala Maha Hidup. Tidak akan prnah mati, binasa ataupun musnah. Dia awet selama-lamanya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup awet lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang sanggup memberi syafa’at di sisi Yang Mahakuasa tanpa izin-Nya. Yang Mahakuasa mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Yang Mahakuasa melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Yang Mahakuasa mencakup langit dan bumi dan Yang Mahakuasa tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Yang Mahakuasa Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
“Dan bertawakkallah kepada Yang Mahakuasa yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)
11.Sama’
Yang Mahakuasa Maha Mendengar. Baik yang diucapkan ataupun yang disembunyikan dalam hati, Yang Mahakuasa mengetahui. Pendengaran Yang Mahakuasa Ta’ala mencakup segala sesuatu. Sebagaimana firmanNya dalam Al-Quran:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kau dari jenis kau sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kau berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(Asy-syuro: 11)
“Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 76)
12.Bashar
Bashar artinya melihat. Maksudnya Yang Mahakuasa itu Maha Melihat segala sesuatu. Pengelihatan Yang Mahakuasa tidak terbatas, Dia mengetahui apa-apa yang terjadi di dunia ini. Walaupun hanya sehelai daun yang jatuh.
“Dan Yang Mahakuasa Maha Melihat atas apa yang kau kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18)
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya lantaran mencari keridhaan Yang Mahakuasa dan untuk keteguhan jiwa mereka, mirip sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Yang Mahakuasa Maha Melihat apa yang kau perbuat.” (QS. Al-Baqarah: 265)
13.Kalam
Yang Mahakuasa itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata-kata secara tepat tanpa pinjaman dari apapun. Terbukti dari adanya firmanNya dalam kitab-kitab yang diturunkan lewat para nabi. Salah satu Nabi yang pernah berbicara eksklusif dengan Yang Mahakuasa Ta’ala ialah Nabi Musa ‘alaihissalam. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan tatkala Musa tiba untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.” (QS. Al-A’raf: 143)
“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Yang Mahakuasa ‘telah berfirman secara langsung.” (QS. An-Nisa’: 164)
14.Qadiran
Qadiran berarti berkuasa. Yang Mahakuasa itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali sinaran itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Yang Mahakuasa menghendaki, pasti Dia melenyapkan telinga dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Yang Mahakuasa berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)
15.Muridan
Yang Mahakuasa Maha Berkendak atas segala sesuatu. Bila Yang Mahakuasa sudah menakdirkan suatu kasus maka tidak ada yang bisa menolak kehendakNya. Dalam Al-Qran dijelaskan:
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107)
16.‘Aliman
Yang Mahakuasa Maha mengetahui segala sesuatu, baik yang ditampakkan ataupun disembunyikan. Tidak ada yang bisa menandangi pengetahuan Yang Mahakuasa yang Maha Esa.
17.Hayyan
Hayyan berarti hidup. Yang Mahakuasa Maha hidup. Tidak mungkin bagi Yang Mahakuasa Ta’ala untuk binasa. Dia selalu mengawasi hamba-hambaNya, tidak pernah lengah ataupun tidur.
“Dan bertawakkallah kepada Yang Mahakuasa Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)
18.Sami’an
Sami’an juga berarti mendengar. Yang Mahakuasa itu Maha pendengar. Tidak ada yang terlewatkan bagi Yang Mahakuasa dan tidak ada pula yang melampui pendengaranNya.
19.Bashiran
Bashiran juga berarti melihat. Pengelihatan Yang Mahakuasa mencakup segala hal, baik yang diterlihat ataupun yang disembunyikan.
20. Mutakalliman
Sama halnya dengan kalam, mutakalliman juga berarti Yang Mahakuasa itu berfirman. Firman Yang Mahakuasa terwujud dalam kitab-kitab suci yang diturunkanNya lewat para nabi. Firman Yang Mahakuasa begitu tepat dan tidak ada yang menandingi.
20 sifat-sifat tidak mungkin bagi Allah
1.Adam
Sifat tidak mungkin yang pertama ialah Adam yang berarti tiada. Sifat ini kebalikan dari wujud yang artinya ada.
Dalil naqli yang mengatakan adanya Yang Mahakuasa Ta’ala, yakni:
“Sesungguhnya Tuhan kau ialah Yang Mahakuasa yang telah membuat langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, membuat dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”(QS.Al-Araf : 54)
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kau lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Yang Mahakuasa mengatur urusan, menjelaskan gejala , supaya kau meyakini pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Ar-Ra’d : 2)
2.Huduts
Hudust berarti ada yang mendahului, merupakan lawan kata dari qidam. Tidak mungkin ada yang mendahului keberadaan Yang Mahakuasa Azza wa Jalla. Dialah yang membuat alam semesta beserta isinya. Tentunya Pencipta sudah pasti lebih dahulu dari apa-apa yang diciptakanNya.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3)
3.Fana
Yang Mahakuasa Ta’ala tidak mungkin musnah. Sebaliknya, Dia bersifat awet selama-lamanya. Dijelaskan dalam Al-Quran:
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap awet Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kau dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88)
4.Mumatsalatu lil hawaditsi
Yang Mahakuasa Ta’ala ialah dzat yang membuat segala sesuatu di bumi dan alam semesta. Dialah yang Maha Agung. Tidak mungkin ada sesuatu yang menyamai atau menandingiNya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”. (QS. Asy-Syura: 11)
5.Ihtiyaju lighairihi
Yang Mahakuasa Ta’ala tidak memerlukan yang lain. Dia bisa mewujudkan dan mengatur segalanya secara tepat tanpa bergantung pada siapapun. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka bantu-membantu jihadnya itu ialah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Yang Mahakuasa benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Al-Ankabut: 6)
“Dan katakanlah segala puji bagi Yang Mahakuasa Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra: 111)
6.Ta’adud
Ta’adud ialah kebalikan dari wahdaniyah yang berarti tunggal. Yang Mahakuasa itu Maha Esa. Tidak mungkin berbilang atau berjumlah lebih dari satu. Yang Mahakuasa Ta’ala tidak mempunyai sekutu, tidak beranak dan tidak diperanakan. Bukti keesaan Yang Mahakuasa tertuang dalam kalimat syahadat dan juga ayat Al-Quran yang artinya:
“Katakanlah ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa ialah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.’” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
“Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Yang Mahakuasa yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22)
“Dan Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Pemuurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 163)
7.Ajzun
Ajzun berarti lemah, merupakan lawan kata dari dari qudrat yang artinya berkuasa. Makara Yang Mahakuasa tidak mungkin bersifat lemah. Sebaliknya Yang Mahakuasa Azza wa Jalla Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa melampui kekuasaan Yang Mahakuasa Ta’ala.
Dalam Al-Quran dijelaskan:
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Yang Mahakuasa menghendaki, pasti Dia melenyapkan telinga dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Yang Mahakuasa berkuasa atas segala sesuatu.” (QS.Al Baqarah: 20)
8.Karahah
Yang Mahakuasa tidak mempunyai sifat terpaksa. Sebaliknya Yang Mahakuasa Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa melawan ataupun menandingi kehendak dari Yang Mahakuasa Ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasiin: 82)
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”(QS. Hud: 107)
9.Jahlun
Mustahil bagi Yang Mahakuasa Ta’ala bersifat bodoh. Dia membuat alam semesta dengan segala isinya begitu sempurna. Dia tidak membutuhkan pinjaman siapapun. Dan dialah yang Maha Kaya lagi Maha Mengetahui.
10.Mautun
Yang Mahakuasa tidak akan mati. Dia bersifat kekal. Terus-menerus mengurus makhluknya Tanpa tidur dan tidak letih sedikitpun. Dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan bertawakkallah kepada Yang Mahakuasa yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup awet lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang sanggup memberi syafa’at di sisi Yang Mahakuasa tanpa izin-Nya. Yang Mahakuasa mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Yang Mahakuasa melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Yang Mahakuasa mencakup langit dan bumi dan Yang Mahakuasa tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Yang Mahakuasa Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
11.Shamamun
Mustahil Yang Mahakuasa bersifat Tuli. Yang Mahakuasa Ta’ala ialah Tuhan yang Maha Mendengar. Pendengaran Yang Mahakuasa mencakup segala sesuatu.
“Katakanlah cukuplah Yang Mahakuasa menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi.” (Al-Ankabut : 52).
12.Ama
Yang Mahakuasa Ta’ala juga tidak buta. Dia Maha Melihat Segala Sesuatu. Tak ada satu hal pun yang luput dari pengelihatanNya.
“Dan Yang Mahakuasa Maha Melihat atas apa yang kau kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18)
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kau dari jenis kau sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kau berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS.Asy-syuro: 11)
13.Bakamun
Yang Mahakuasa Ta’ala tidaklah Bisu. Yang Mahakuasa berkata dan berfirman dengan sangat sempurna. Tak ada bisa mengalahkan keindahan firman Yang Mahakuasa Ta’ala. Dan salah satu Nabi yang pernah berbicara eksklusif dengan Yang Mahakuasa ialah Nabi Musa.
“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Yang Mahakuasa ‘telah berfirman secara langsung.” (QS. An-Nisa’: 164)
14.Kaunuhu ‘ajiyan
Mustahil Yang Mahakuasa bersifat lemah. Yang Mahakuasa Ta’ala ialah pencipta alam semesta dan segala isisnya. Dia Maha Kuasa atas semua hal.
“Sebahagian besar hebat kitab menginginkan semoga mereka sanggup mengembalikan kau kepada kekafiran sesudah kau beriman, lantaran dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, sesudah faktual bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, hingga Yang Mahakuasa mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Yang Mahakuasa Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah 109)
15.Kaunuhu karihan
Yang Mahakuasa Ta’ala bukanlah dzat yang terpaksa. Dia Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Hanya berfirman “kun fa yakun” maka jadilah apa yang dikehendaki oleh Nya.
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107)
16.Kaunuhu jahilan
Mustahil Yang Mahakuasa ialah dzat yang bodoh. Yang Mahakuasa Maha Mengetahui dan Melihat apa-apa yang ditampakkan atau disembunyikan.
17.Mayyitan
Yang Mahakuasa tidak mati. Yang Mahakuasa bersifat kekal, tidak musnah dan tidak binasa. Dia tidak pernah tidur. Selalu mengawasi hamba-hambaNya setiap saat.
18.Kaunuhu ashamma
Mustahil Yang Mahakuasa bersifat tuli. Yang Mahakuasa ialah Tuhan yang Maha Mendengar. Pendengaran Yang Mahakuasa tak terbatas dan mencakup segala sesuatu.
19. Kaunuhu ‘ama
Yang Mahakuasa Maha Melihat, tidaklah buta. Dia Maha Sempurna dengan seluruh keagunganNya.
20. Kaunuhu abkama
Yang Mahakuasa bukanlah dzat yang bisu. Allh berfirman dan firmanNya tertuang dalam kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.
sifat jaiz bagi Yang Mahakuasa SWT
Adapun dalil naqli wacana sifat jaiz bagi Yang Mahakuasa SWT. Sifat Jaiz Bagi Yang Mahakuasa ialah bahwa Yang Mahakuasa SWT berbuat apa yang dikehendaki, mirip Firman Yang Mahakuasa SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash:
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَايَشَاءُ وَيَخْتَار
Artinya : “Dan Tuhanmu menjadikan dan menentukan barang siapa apa yang dikehendaki-Nya. (Q.S. Al-Qashash: 68)
Dalam Surat ali-Imran ayat 26,
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Q.S. ali-Imran 26].
Agar bisa mempertebal tebal sekaligus menyempurnakan keimanan kita, mari kita berguru bersama wacana 1 sifat jaiz Yang Mahakuasa ini. Sifat jaiz Yang Mahakuasa dalam bahasa Arab berbunyi :
فعل كل ممكن او تركه
“fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu”.
Yang Mahakuasa SWT mempunyai hak penuh untuk melaksanakan segala sesuatu yang mungkin dilakukan dan juga mempunyai kuasa penuh untuk meninggalkannya.
Sifat jaiz ini bukan hanya menegaskan wacana kekuasaan, namun pula mengajarkan pada kita bahwa Yang Mahakuasa SWT bukanlah dzat yang bisa diperintah apalagi dipaksa oleh siapapun
Sifat ja’iz pada Yang Mahakuasa SWT juga menegaskan bahwa Yang Mahakuasa berhak dan mempunyai kuasa penuh untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu. Berbeda dengan manusia, kebebasan insan bisa menimbulkan banyak sekali macam perselisihan dan pertikaian antara satu keyakinan dengan keyakinan yang lain.
Demikian 20 Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT, 20 Sifat Mustahil dan 1 Sifat Jaiz Yang Mahakuasa SWT
Manusia diciptakan Yang Mahakuasa SWT untuk beribadah, hanya menyembah Yang Mahakuasa , bagaimana kita bisa beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT bila kita tidak mengenal Nama-nama Yang Mahakuasa / Asmaul Husna dan mengenal Yang Mahakuasa SWT dengan Sifat-sifat Wajib yang 20 , 20 sifat Mustahil dan 1 sifat jaiz Yang Mahakuasa SWT oleh lantaran itu baiknya kita mengenal sifat -sifat Yang Mahakuasa SWT
Yang Mahakuasa Ta’ala berfirman
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku membuat jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).
Untuk bisa mengenal Yang Mahakuasa SWT, bukan hanya ibadah mahdlah atau ibadah wajib yang harus selalu dilaksanakan setiap harinya, namun juga harus dilengkapi dengan mengenal-Nya secara pribadi dengan mengenal ke-20 sifat wajib, 20 sifat, juga 1 sifat jaiz Yang Mahakuasa SWT
Sebagai umat islam, sudah tentu kita harus mempelajari wacana ilmu ketauhidan. Hal-hal yang berkaitan dengan rukun keyakinan dan rukun Islam. Menurut ulama, sifat wajib Yang Mahakuasa Ta’ala sebernarnya sangatlah banyak alasannya ialah Yang Mahakuasa Maha Sempurna. Namun berdasarkan dalil-dalil (baik dalil naqli atau ‘aqli), Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT yang diketahui secara umum berjumlah 20 sifat begitupula dengan sifat Mustahil ada 20 dan 1 Sifat Jaiz Yang Mahakuasa SWT.
Berikut 20 Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT, 20 Sifat Mustahil dan 1 Sifat Jaiz Yang Mahakuasa SWT
20 Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT
1.Wujud
Sifat Yang Mahakuasa Ta’ala yang pertama ialah wujud yang berarti Ada. Maksudnya Yang Mahakuasa itu zat yang pasti ada. Dia bangkit sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun. Dan tidak ada Tuhan selain Yang Mahakuasa Ta’ala.
“Allah-lah yang membuat langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kau selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at 1190. Maka apakah kau tidak memperhatikan?” (QS. As-Sajdah: 4)
“Sesungguhnya Aku ini ialah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku“. (QS. Thaha: 14)
2.Qidam
Yang Mahakuasa Ta’ala juga mempunyai sifat Qidam yang berarti terdahulu. Dialah Sang Pencipta yang membuat alam semesta berserta isinya. Sebagai pencipta tentunya Yang Mahakuasa telah ada lebih dahulu dari apapun yang diciptakannya. Tidak ada pendahulu atau permulaan bagi Yang Mahakuasa Ta’ala.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3)
3.Baqa’
Baqa’ berarti kekal. Maksudnya Yang Mahakuasa itu Maha Kekal. Tidak akan punah, binasa ataupun mati. Tiada selesai bagi Yang Mahakuasa Ta’ala. Dia akan tetap ada selamanya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap awet Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kau dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88)
4.Mukholafatul Lilhawaditsi
Yang Mahakuasa Ta’ala sudah pasti berbeda dari makhluk ciptaanNya. Dialah dzat yang Maha Sempurna dan Maha Besar. Tidak ada sesuatu pun yang menandingi atau ibarat keagunganNya. Ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”. (QS. Asy-Syura: 11)
5.Qiyamuhu Binafsihi
Yang Mahakuasa itu bangkit sendiri. Yang Mahakuasa Ta’ala tidak bergantung pada apapun dan tidak membutuhkan pinjaman siapapun.
Dalam al-Qur’an Yang Mahakuasa berfirman:
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka bantu-membantu jihadnya itu ialah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Yang Mahakuasa benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Al-Ankabut: 6)
“Dan katakanlah segala puji bagi Yang Mahakuasa Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra: 111)
6.Wahdaniyah
Yang Mahakuasa itu maha Esa atau Tunggal. Maksudnya Tidak ada sekutu bagiNya . Dialah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta. Bukti keesakan Yang Mahakuasa terletak dalam kalimat syahadat “Laa ilaha Illallah” yang artinya “ Tiada Tuhan selain Allah”
Dijelaskan juga dalam FirmanNya di Al-Quran:
“Katakanlah Dialah Allah, Yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlas: 1)
“Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Yang Mahakuasa yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22)
7.Qudrat
Qudrat berarti Yang Mahakuasa Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Yang Mahakuasa Ta’ala. Dijelaskan dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya Yang Mahakuasa Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)
8.Iradat
Iradat ialah sifat Yang Mahakuasa Ta’ala yang berarti berkehendak. Maksudnya Yang Mahakuasa itu maka menentukan segala sesuatu. Apabila Yang Mahakuasa berkehendak maka jadilah hal itu dan tidak seorang pun bisa mencegahNya.
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107)
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.”(QS. Yasiin: 82)
9.‘Ilmu
‘ilmu artinya mengetahui. Maksudnya Yang Mahakuasa Ta’ala Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Baik yang tampak ataupun disembunyikan. Dalam Al-Quran dijelasakan:
“Dan bantu-membantu Kami telah membuat insan dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih bersahabat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)
10.Hayat
Yang Mahakuasa Ta’ala Maha Hidup. Tidak akan prnah mati, binasa ataupun musnah. Dia awet selama-lamanya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup awet lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang sanggup memberi syafa’at di sisi Yang Mahakuasa tanpa izin-Nya. Yang Mahakuasa mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Yang Mahakuasa melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Yang Mahakuasa mencakup langit dan bumi dan Yang Mahakuasa tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Yang Mahakuasa Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
“Dan bertawakkallah kepada Yang Mahakuasa yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)
11.Sama’
Yang Mahakuasa Maha Mendengar. Baik yang diucapkan ataupun yang disembunyikan dalam hati, Yang Mahakuasa mengetahui. Pendengaran Yang Mahakuasa Ta’ala mencakup segala sesuatu. Sebagaimana firmanNya dalam Al-Quran:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kau dari jenis kau sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kau berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(Asy-syuro: 11)
“Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 76)
12.Bashar
Bashar artinya melihat. Maksudnya Yang Mahakuasa itu Maha Melihat segala sesuatu. Pengelihatan Yang Mahakuasa tidak terbatas, Dia mengetahui apa-apa yang terjadi di dunia ini. Walaupun hanya sehelai daun yang jatuh.
“Dan Yang Mahakuasa Maha Melihat atas apa yang kau kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18)
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya lantaran mencari keridhaan Yang Mahakuasa dan untuk keteguhan jiwa mereka, mirip sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Yang Mahakuasa Maha Melihat apa yang kau perbuat.” (QS. Al-Baqarah: 265)
13.Kalam
Yang Mahakuasa itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata-kata secara tepat tanpa pinjaman dari apapun. Terbukti dari adanya firmanNya dalam kitab-kitab yang diturunkan lewat para nabi. Salah satu Nabi yang pernah berbicara eksklusif dengan Yang Mahakuasa Ta’ala ialah Nabi Musa ‘alaihissalam. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan tatkala Musa tiba untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.” (QS. Al-A’raf: 143)
“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Yang Mahakuasa ‘telah berfirman secara langsung.” (QS. An-Nisa’: 164)
14.Qadiran
Qadiran berarti berkuasa. Yang Mahakuasa itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali sinaran itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Yang Mahakuasa menghendaki, pasti Dia melenyapkan telinga dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Yang Mahakuasa berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)
15.Muridan
Yang Mahakuasa Maha Berkendak atas segala sesuatu. Bila Yang Mahakuasa sudah menakdirkan suatu kasus maka tidak ada yang bisa menolak kehendakNya. Dalam Al-Qran dijelaskan:
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107)
16.‘Aliman
Yang Mahakuasa Maha mengetahui segala sesuatu, baik yang ditampakkan ataupun disembunyikan. Tidak ada yang bisa menandangi pengetahuan Yang Mahakuasa yang Maha Esa.
17.Hayyan
Hayyan berarti hidup. Yang Mahakuasa Maha hidup. Tidak mungkin bagi Yang Mahakuasa Ta’ala untuk binasa. Dia selalu mengawasi hamba-hambaNya, tidak pernah lengah ataupun tidur.
“Dan bertawakkallah kepada Yang Mahakuasa Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)
18.Sami’an
Sami’an juga berarti mendengar. Yang Mahakuasa itu Maha pendengar. Tidak ada yang terlewatkan bagi Yang Mahakuasa dan tidak ada pula yang melampui pendengaranNya.
19.Bashiran
Bashiran juga berarti melihat. Pengelihatan Yang Mahakuasa mencakup segala hal, baik yang diterlihat ataupun yang disembunyikan.
20. Mutakalliman
Sama halnya dengan kalam, mutakalliman juga berarti Yang Mahakuasa itu berfirman. Firman Yang Mahakuasa terwujud dalam kitab-kitab suci yang diturunkanNya lewat para nabi. Firman Yang Mahakuasa begitu tepat dan tidak ada yang menandingi.
20 sifat-sifat tidak mungkin bagi Allah
1.Adam
Sifat tidak mungkin yang pertama ialah Adam yang berarti tiada. Sifat ini kebalikan dari wujud yang artinya ada.
Dalil naqli yang mengatakan adanya Yang Mahakuasa Ta’ala, yakni:
“Sesungguhnya Tuhan kau ialah Yang Mahakuasa yang telah membuat langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, membuat dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”(QS.Al-Araf : 54)
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kau lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Yang Mahakuasa mengatur urusan, menjelaskan gejala , supaya kau meyakini pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Ar-Ra’d : 2)
2.Huduts
Hudust berarti ada yang mendahului, merupakan lawan kata dari qidam. Tidak mungkin ada yang mendahului keberadaan Yang Mahakuasa Azza wa Jalla. Dialah yang membuat alam semesta beserta isinya. Tentunya Pencipta sudah pasti lebih dahulu dari apa-apa yang diciptakanNya.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3)
3.Fana
Yang Mahakuasa Ta’ala tidak mungkin musnah. Sebaliknya, Dia bersifat awet selama-lamanya. Dijelaskan dalam Al-Quran:
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap awet Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kau dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88)
4.Mumatsalatu lil hawaditsi
Yang Mahakuasa Ta’ala ialah dzat yang membuat segala sesuatu di bumi dan alam semesta. Dialah yang Maha Agung. Tidak mungkin ada sesuatu yang menyamai atau menandingiNya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”. (QS. Asy-Syura: 11)
5.Ihtiyaju lighairihi
Yang Mahakuasa Ta’ala tidak memerlukan yang lain. Dia bisa mewujudkan dan mengatur segalanya secara tepat tanpa bergantung pada siapapun. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka bantu-membantu jihadnya itu ialah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Yang Mahakuasa benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Al-Ankabut: 6)
“Dan katakanlah segala puji bagi Yang Mahakuasa Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra: 111)
6.Ta’adud
Ta’adud ialah kebalikan dari wahdaniyah yang berarti tunggal. Yang Mahakuasa itu Maha Esa. Tidak mungkin berbilang atau berjumlah lebih dari satu. Yang Mahakuasa Ta’ala tidak mempunyai sekutu, tidak beranak dan tidak diperanakan. Bukti keesaan Yang Mahakuasa tertuang dalam kalimat syahadat dan juga ayat Al-Quran yang artinya:
“Katakanlah ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa ialah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.’” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
“Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Yang Mahakuasa yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22)
“Dan Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Pemuurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 163)
7.Ajzun
Ajzun berarti lemah, merupakan lawan kata dari dari qudrat yang artinya berkuasa. Makara Yang Mahakuasa tidak mungkin bersifat lemah. Sebaliknya Yang Mahakuasa Azza wa Jalla Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa melampui kekuasaan Yang Mahakuasa Ta’ala.
Dalam Al-Quran dijelaskan:
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Yang Mahakuasa menghendaki, pasti Dia melenyapkan telinga dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Yang Mahakuasa berkuasa atas segala sesuatu.” (QS.Al Baqarah: 20)
8.Karahah
Yang Mahakuasa tidak mempunyai sifat terpaksa. Sebaliknya Yang Mahakuasa Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa melawan ataupun menandingi kehendak dari Yang Mahakuasa Ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasiin: 82)
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”(QS. Hud: 107)
9.Jahlun
Mustahil bagi Yang Mahakuasa Ta’ala bersifat bodoh. Dia membuat alam semesta dengan segala isinya begitu sempurna. Dia tidak membutuhkan pinjaman siapapun. Dan dialah yang Maha Kaya lagi Maha Mengetahui.
10.Mautun
Yang Mahakuasa tidak akan mati. Dia bersifat kekal. Terus-menerus mengurus makhluknya Tanpa tidur dan tidak letih sedikitpun. Dijelaskan dalam Al-Quran:
“Dan bertawakkallah kepada Yang Mahakuasa yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup awet lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang sanggup memberi syafa’at di sisi Yang Mahakuasa tanpa izin-Nya. Yang Mahakuasa mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Yang Mahakuasa melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Yang Mahakuasa mencakup langit dan bumi dan Yang Mahakuasa tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Yang Mahakuasa Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
11.Shamamun
Mustahil Yang Mahakuasa bersifat Tuli. Yang Mahakuasa Ta’ala ialah Tuhan yang Maha Mendengar. Pendengaran Yang Mahakuasa mencakup segala sesuatu.
“Katakanlah cukuplah Yang Mahakuasa menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi.” (Al-Ankabut : 52).
12.Ama
Yang Mahakuasa Ta’ala juga tidak buta. Dia Maha Melihat Segala Sesuatu. Tak ada satu hal pun yang luput dari pengelihatanNya.
“Dan Yang Mahakuasa Maha Melihat atas apa yang kau kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18)
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kau dari jenis kau sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kau berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS.Asy-syuro: 11)
13.Bakamun
Yang Mahakuasa Ta’ala tidaklah Bisu. Yang Mahakuasa berkata dan berfirman dengan sangat sempurna. Tak ada bisa mengalahkan keindahan firman Yang Mahakuasa Ta’ala. Dan salah satu Nabi yang pernah berbicara eksklusif dengan Yang Mahakuasa ialah Nabi Musa.
“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Yang Mahakuasa ‘telah berfirman secara langsung.” (QS. An-Nisa’: 164)
14.Kaunuhu ‘ajiyan
Mustahil Yang Mahakuasa bersifat lemah. Yang Mahakuasa Ta’ala ialah pencipta alam semesta dan segala isisnya. Dia Maha Kuasa atas semua hal.
“Sebahagian besar hebat kitab menginginkan semoga mereka sanggup mengembalikan kau kepada kekafiran sesudah kau beriman, lantaran dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, sesudah faktual bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, hingga Yang Mahakuasa mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Yang Mahakuasa Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah 109)
15.Kaunuhu karihan
Yang Mahakuasa Ta’ala bukanlah dzat yang terpaksa. Dia Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Hanya berfirman “kun fa yakun” maka jadilah apa yang dikehendaki oleh Nya.
“Mereka awet di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jikalau Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107)
16.Kaunuhu jahilan
Mustahil Yang Mahakuasa ialah dzat yang bodoh. Yang Mahakuasa Maha Mengetahui dan Melihat apa-apa yang ditampakkan atau disembunyikan.
17.Mayyitan
Yang Mahakuasa tidak mati. Yang Mahakuasa bersifat kekal, tidak musnah dan tidak binasa. Dia tidak pernah tidur. Selalu mengawasi hamba-hambaNya setiap saat.
18.Kaunuhu ashamma
Mustahil Yang Mahakuasa bersifat tuli. Yang Mahakuasa ialah Tuhan yang Maha Mendengar. Pendengaran Yang Mahakuasa tak terbatas dan mencakup segala sesuatu.
19. Kaunuhu ‘ama
Yang Mahakuasa Maha Melihat, tidaklah buta. Dia Maha Sempurna dengan seluruh keagunganNya.
20. Kaunuhu abkama
Yang Mahakuasa bukanlah dzat yang bisu. Allh berfirman dan firmanNya tertuang dalam kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.
sifat jaiz bagi Yang Mahakuasa SWT
Adapun dalil naqli wacana sifat jaiz bagi Yang Mahakuasa SWT. Sifat Jaiz Bagi Yang Mahakuasa ialah bahwa Yang Mahakuasa SWT berbuat apa yang dikehendaki, mirip Firman Yang Mahakuasa SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash:
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَايَشَاءُ وَيَخْتَار
Artinya : “Dan Tuhanmu menjadikan dan menentukan barang siapa apa yang dikehendaki-Nya. (Q.S. Al-Qashash: 68)
Dalam Surat ali-Imran ayat 26,
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Q.S. ali-Imran 26].
Agar bisa mempertebal tebal sekaligus menyempurnakan keimanan kita, mari kita berguru bersama wacana 1 sifat jaiz Yang Mahakuasa ini. Sifat jaiz Yang Mahakuasa dalam bahasa Arab berbunyi :
فعل كل ممكن او تركه
“fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu”.
Yang Mahakuasa SWT mempunyai hak penuh untuk melaksanakan segala sesuatu yang mungkin dilakukan dan juga mempunyai kuasa penuh untuk meninggalkannya.
Sifat jaiz ini bukan hanya menegaskan wacana kekuasaan, namun pula mengajarkan pada kita bahwa Yang Mahakuasa SWT bukanlah dzat yang bisa diperintah apalagi dipaksa oleh siapapun
Sifat ja’iz pada Yang Mahakuasa SWT juga menegaskan bahwa Yang Mahakuasa berhak dan mempunyai kuasa penuh untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu. Berbeda dengan manusia, kebebasan insan bisa menimbulkan banyak sekali macam perselisihan dan pertikaian antara satu keyakinan dengan keyakinan yang lain.
Demikian 20 Sifat Wajib Yang Mahakuasa SWT, 20 Sifat Mustahil dan 1 Sifat Jaiz Yang Mahakuasa SWT
baca juga artikel
- tips semoga hidup senang dunia darul abadi dan hening berdasarkan tuntunan islami
- cara dan tuntunan kiat khusyu dalam shalat mirip rasulullah SAW
- keajaiban ( pesan tersirat ) sholat tahajud dan keutamaan shalat malam qiyamullail
- Sejarah Riwayat Sufi Wali Alloh : Kisah Manaqib Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani
- keutamaan bulan rajab dan keistimewaan puasa ( Shaum ) rajab
- diam-diam shalat 5 ( lima ) waktu dan keutamaan manfaat sholat fardhu
- keutamaan bulan syaban dan keistimewaan puasa bulan syaban
- aturan dzikir keras ( jahr ) berdasarkan al-qur'an dan al-hadits
- metode cara gampang dan cepat menghafal al qur'an 30 juz
- Hikmah mukjizat insiden Isra’ Mi’raj Rasulullah Nabi Muhammad Saw
- keutamaan manfaat dan fadhilah membaca doa dzikir Al Ma'Tsurat
- rahasia keajaiban dan keutamaan manfaat shalat subuh berjamaah
- artikel islam : cara setan menarik hati dan menyesatkan insan ( bani adam )
- hikmah keutamaan dan keistimewaan manfaat shaum bulan mulia ramadhan
- hal-hal yang membatalkan puasa ramadhan dan mengurangi pahala puasa
- tuntunan lengkap tata cara doa bacaan niat wudhu dan syarat rukun berwudhu
- Tuntunan Tata Cara Sifat Shalat Rasulullah Nabi Muhammad SAW
- rahasia Qur'an : keutamaan fadhilah dan manfaat khasiat membaca doa ayat kursi
- tuntunan lengkap tata cara bacaan bilal doa shalat tarawih dan witir
- tatacara bacaan niat sholat sunnat lafadz takbir idul adha
- cara menggunakan jilbab ( hijab ) modern dan kerudung pashmina dengan baik dan benar
- cara berkerudung jilbab menggunakan pashmina modis dan modern
- tips cara menentukan ciri-ciri binatang qurban yang baik dan sehat
- Lebaran Haji : Hikmah Manfaat dan Keutamaan Qurban Idul Adha
- tata cara bacaan shalat gerhana matahari dan gerhana bulan
- hikmah keajaiban keutamaan sholat dhuha dan manfaat keistimewaan shalat dhuha
- syarat wajib shalat, syarat sah shalat dan rukun shalat