Persiapan Cara Menyambut Datangnya Bulan Puasa Ramadhan berdasarkan Sunnah Nabi Muhammad Saw
Bulan Ramadhan ialah bulan penuh berkah dan ampunan sudah semestinya Menyambut Bulan Ramadhan dengan gembira akan menawarkan laba bagi orang yang menjalankan amalan ibadah di bulan puasa ramadhan.
Semenjak bulan rajab tiba , selalu didambakan kedatangan bulan ramadhan dengan istiqomah berdoa kepada Tuhan SWT
“Ya Alloh berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada Bulan Ramadhan”
Kini bulan ramadhan semakin mendekat sehabis menjalankan melatih puasa bulan syaban dan malam nisfu syaban yang penuh dengan ampunan Tuhan bagi orang yang bertaubat dan beriman kepada Hari Akhir.
Kita harus mempersiapkan diri yang matang menjelang datangnya bulan suci Puasa Ramadhan
diantaranya :
1. Mental yakni kesiapan hati, niat, dan tekad mendirikan Ramadhan dengan puasa dan ibadah lainnya.
2. Fisik yakni kesiapan fisik berupa tubuh yang sehat, menjaga kesehatan, biar tetap bugar dan besar lengan berkuasa selama Ramadhan.
3. Ilmu yakni ilmu ihwal puasa dan ibadah Ramadhan lainnya, mulai dari rukun, syarat, hingga teknis (tata cara) yang sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah Saw.
"Ketika tiba malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh setan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu nirwana dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam tiba seorang yang menyeru: "Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Tuhan lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka". (H.R.Tirmidzi).
"Telah tiba kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Tuhan telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Tuhan membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Tuhan mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaiakan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki).
Adapun cara Cara Menyambut Bulan Puasa Ramadhan berdasarkan Al-quran dan hadits ;
1. Memperbanyak Taubat
Musim bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk menghadap kepada Tuhan dan kesempatan untuk bertaubat dari segala dosa-dosa. Karena sungguh barangsiapa yang benar-benar memperhatikan kondisi dirinya (dan ini berlaku pada kita semua), maka tentu beliau akan menjumpai bahwa selama ini beliau begitu lemah di sisi Tuhan dan begitu sering melampaui batas (ketetapan-ketetapan) Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap anak Adam itu pernah berbuat dosa, dan sebaik-baiknya orang yang berdosa ialah mereka yang mau bertaubat.”
Dosa-dosa kita begitu banyak dan kita terlalu lemah (untuk menanggungnya), dan di hadapan kita ada isu terkini agung untuk bertaubat kepada Tuhan Subhanahu wa Ta’ala.
رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ انْسَلَخَ عَنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Celakalah seseorang yang menjumpai bulan Ramadhan kemudian bulan Ramadhan pergi darinya dan beliau belum diampuni (dosa-dosanya).”
2. Banyak Berdoa
Hal itu dikarenakan bulan Ramadhan merupakan waktu yang sempurna untuk bertaubat, hati-hati (orang-orang yang beriman) pun tergerak untuk bertaubat kepada Tuhan dan kembali kepadaNya serta menuju kepada ketaatan kepadaNya di bulan ini.
Tujuan dengans memperbanyak doa agar:
a. Tuhan SWT memberi kesempatan kita untuk bertemu Ramadhan.
b. Saat bertemu Ramadhan kita dalam keadaan sehat wal 'afiat.
c. Kita bersemangat dalam mengisi Ramadhan dengan aneka macam amal shalih.
d. Kita dihindarkan dari aneka macam hal yang akan mengganggu upaya optimalisasi Ramadhan.
Dan salah satu bentuk penyambutan terhadap bulan ini ialah dengan doa yang tulus, menjaga korelasi yang baik dengan Tuhan dan berlindung sepenuhnya kepadaNya. Seorang hamba juga harus senantiasa meminta sumbangan dalam melaksanakan ketaatan kepada Tuhan di bulan yang penuh kemuliaan ini. Karena seorang hamba tidaklah akan sanggup melaksanakan ketaatan dan ibadah yang benar serta menyempurnakan ibadahnya tersebut dengan sepenuhnya, kecuali jikalau Tuhan menolongnya.
3. Memahami Keutamaan Bulan Ramadhan
Dan salah satu bentuk penyambutan terhadap bulan Ramadhan ialah seorang muslim mencermati sifat-sifat khusus yang ada di bulan ini dan juga keistimewaan-keistimewaan, keutamaan-keutamaan serta keberkahan-keberkahan yang ada di dalamnya untuk lebih mengetahui hakikat dan kedudukan bulan mulia ini.
Dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim telah disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan alasannya kepercayaan dan mengharap pahala, pasti beliau diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang shalat tarawih alasannya kepercayaan dan mengharap pahala, maka beliau diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
4.Berjihad Melawan Hawa Nafsu
Salah satu bentuk penyambutan terhadap bulan Ramadhan mubarak ialah seseorang berjihad untuk melawan hawa nafsunya dengan memperbaiki hatinya dan senantiasa bertanya apakah masih ada di dalamnya sifat dengki, kebencian, iri hati, dendam dan sifat tercela lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ
“Puasa satu bulan sabar (Ramadhan) dan tiga hari di setiap bulan akan menghilangkan kedengkian yang ada di dalam dada.”
Sesungguhnya di dalam dada itu ada rasa dendam, dengki dan juga kebencian, apabila tiba isu terkini yang penuh berkah ini, maka dikala itulah kesempatan yang sangat sempurna untuk mengusir sifat-sifat tersebut dari dalam hati.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, saling memata-matai, saling bermusuhan dan janganlah sebagian kau menjual (berakad)terhdap (akad) yang lainnya dan jadilah hamba-hamba Tuhan yang bersaudara.”
6. Mensucikan Jiwa
Masuknya bulan Ramadhan merupakan kesempatan yang penuh berkah untuk mensucikan jiwa dan memurnikan hati. Dan juga kesempatan untuk bersepakat dalam ketaatan kepada Allah, dimana seluruh kaum muslimin tolong-menolong menghadap kepada Tuhan dalam keadaan taat mendapatkan perintah baik dalam hal ibadah maupun ketaatan, serta menjauhi segala hal yang dimurkai dan tidak boleh olehNya.
Kita meminta kepada Tuhan biar Tuhan menolong kita semua untuk bisa berpuasa dan menegakkan shalat tarawih di bulan yang penuh berkah ini. Kita juga meminta biar Tuhan memperbaiki korelasi persaudaraan di atara kita, menyatukan hati-hati kita, senantiasa memberi petunjuk kepada kita ke jalan keselamatan, mengeluarkan kita dari kegelapan kepada cahaya dan mengakibatkan kita termasuk hamba-hambaNya yang bertakwa yang tidak ada takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
7. Bersyukurlah
Atas karunia rahmat Tuhan SWT kita bisa diberikan kesempatan untuk bertemu bulan bulan ampunan yang berkah dan penuh ampunan.
Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Tuhan sebagai tanda syukur; dan memuji Tuhan dengan kebanggaan yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Tuhan kepada seorang hamba ialah ketika beliau diberikan kemampuan untuk melaksanakan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika bulan ampunan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Tuhan sebagai bentuk syukur.
8. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan.
Rasulullah saw. selalu menawarkan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali tiba bulan Ramadan, “Telah tiba kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Tuhan telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Tuhan membuka pintu-pintu nirwana dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
9. Mengisi waktu-waktu bulan ampunan dengan ketaatan.
Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Tuhan akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتَّى إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ آنِفًا أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ
“Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, pasti yang demikian itu lebih baik bagi mereka”. [QS. Muhammad (47) : 21]
10. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan.
Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan aturan berpuasa sebelum bulan ampunan tiba biar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jikalau kau tiada mengetahui,” begitu kata Tuhan di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
Demikian Persiapan Cara Menyambut Datangnya Bulan Puasa Ramadhan berdasarkan Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah Saw
Bulan Ramadhan ialah bulan penuh berkah dan ampunan sudah semestinya Menyambut Bulan Ramadhan dengan gembira akan menawarkan laba bagi orang yang menjalankan amalan ibadah di bulan puasa ramadhan.
Semenjak bulan rajab tiba , selalu didambakan kedatangan bulan ramadhan dengan istiqomah berdoa kepada Tuhan SWT
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Alloh berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada Bulan Ramadhan”
Kini bulan ramadhan semakin mendekat sehabis menjalankan melatih puasa bulan syaban dan malam nisfu syaban yang penuh dengan ampunan Tuhan bagi orang yang bertaubat dan beriman kepada Hari Akhir.
Kita harus mempersiapkan diri yang matang menjelang datangnya bulan suci Puasa Ramadhan
diantaranya :
1. Mental yakni kesiapan hati, niat, dan tekad mendirikan Ramadhan dengan puasa dan ibadah lainnya.
2. Fisik yakni kesiapan fisik berupa tubuh yang sehat, menjaga kesehatan, biar tetap bugar dan besar lengan berkuasa selama Ramadhan.
3. Ilmu yakni ilmu ihwal puasa dan ibadah Ramadhan lainnya, mulai dari rukun, syarat, hingga teknis (tata cara) yang sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah Saw.
"Ketika tiba malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh setan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu nirwana dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam tiba seorang yang menyeru: "Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Tuhan lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka". (H.R.Tirmidzi).
"Telah tiba kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Tuhan telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Tuhan membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Tuhan mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaiakan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki).
Adapun cara Cara Menyambut Bulan Puasa Ramadhan berdasarkan Al-quran dan hadits ;
1. Memperbanyak Taubat
Musim bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk menghadap kepada Tuhan dan kesempatan untuk bertaubat dari segala dosa-dosa. Karena sungguh barangsiapa yang benar-benar memperhatikan kondisi dirinya (dan ini berlaku pada kita semua), maka tentu beliau akan menjumpai bahwa selama ini beliau begitu lemah di sisi Tuhan dan begitu sering melampaui batas (ketetapan-ketetapan) Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap anak Adam itu pernah berbuat dosa, dan sebaik-baiknya orang yang berdosa ialah mereka yang mau bertaubat.”
Dosa-dosa kita begitu banyak dan kita terlalu lemah (untuk menanggungnya), dan di hadapan kita ada isu terkini agung untuk bertaubat kepada Tuhan Subhanahu wa Ta’ala.
رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ انْسَلَخَ عَنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Celakalah seseorang yang menjumpai bulan Ramadhan kemudian bulan Ramadhan pergi darinya dan beliau belum diampuni (dosa-dosanya).”
2. Banyak Berdoa
Hal itu dikarenakan bulan Ramadhan merupakan waktu yang sempurna untuk bertaubat, hati-hati (orang-orang yang beriman) pun tergerak untuk bertaubat kepada Tuhan dan kembali kepadaNya serta menuju kepada ketaatan kepadaNya di bulan ini.
Tujuan dengans memperbanyak doa agar:
a. Tuhan SWT memberi kesempatan kita untuk bertemu Ramadhan.
b. Saat bertemu Ramadhan kita dalam keadaan sehat wal 'afiat.
c. Kita bersemangat dalam mengisi Ramadhan dengan aneka macam amal shalih.
d. Kita dihindarkan dari aneka macam hal yang akan mengganggu upaya optimalisasi Ramadhan.
Dan salah satu bentuk penyambutan terhadap bulan ini ialah dengan doa yang tulus, menjaga korelasi yang baik dengan Tuhan dan berlindung sepenuhnya kepadaNya. Seorang hamba juga harus senantiasa meminta sumbangan dalam melaksanakan ketaatan kepada Tuhan di bulan yang penuh kemuliaan ini. Karena seorang hamba tidaklah akan sanggup melaksanakan ketaatan dan ibadah yang benar serta menyempurnakan ibadahnya tersebut dengan sepenuhnya, kecuali jikalau Tuhan menolongnya.
3. Memahami Keutamaan Bulan Ramadhan
Dan salah satu bentuk penyambutan terhadap bulan Ramadhan ialah seorang muslim mencermati sifat-sifat khusus yang ada di bulan ini dan juga keistimewaan-keistimewaan, keutamaan-keutamaan serta keberkahan-keberkahan yang ada di dalamnya untuk lebih mengetahui hakikat dan kedudukan bulan mulia ini.
Dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim telah disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan alasannya kepercayaan dan mengharap pahala, pasti beliau diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang shalat tarawih alasannya kepercayaan dan mengharap pahala, maka beliau diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
4.Berjihad Melawan Hawa Nafsu
Salah satu bentuk penyambutan terhadap bulan Ramadhan mubarak ialah seseorang berjihad untuk melawan hawa nafsunya dengan memperbaiki hatinya dan senantiasa bertanya apakah masih ada di dalamnya sifat dengki, kebencian, iri hati, dendam dan sifat tercela lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ
“Puasa satu bulan sabar (Ramadhan) dan tiga hari di setiap bulan akan menghilangkan kedengkian yang ada di dalam dada.”
Sesungguhnya di dalam dada itu ada rasa dendam, dengki dan juga kebencian, apabila tiba isu terkini yang penuh berkah ini, maka dikala itulah kesempatan yang sangat sempurna untuk mengusir sifat-sifat tersebut dari dalam hati.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, saling memata-matai, saling bermusuhan dan janganlah sebagian kau menjual (berakad)terhdap (akad) yang lainnya dan jadilah hamba-hamba Tuhan yang bersaudara.”
6. Mensucikan Jiwa
Masuknya bulan Ramadhan merupakan kesempatan yang penuh berkah untuk mensucikan jiwa dan memurnikan hati. Dan juga kesempatan untuk bersepakat dalam ketaatan kepada Allah, dimana seluruh kaum muslimin tolong-menolong menghadap kepada Tuhan dalam keadaan taat mendapatkan perintah baik dalam hal ibadah maupun ketaatan, serta menjauhi segala hal yang dimurkai dan tidak boleh olehNya.
Kita meminta kepada Tuhan biar Tuhan menolong kita semua untuk bisa berpuasa dan menegakkan shalat tarawih di bulan yang penuh berkah ini. Kita juga meminta biar Tuhan memperbaiki korelasi persaudaraan di atara kita, menyatukan hati-hati kita, senantiasa memberi petunjuk kepada kita ke jalan keselamatan, mengeluarkan kita dari kegelapan kepada cahaya dan mengakibatkan kita termasuk hamba-hambaNya yang bertakwa yang tidak ada takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
7. Bersyukurlah
Atas karunia rahmat Tuhan SWT kita bisa diberikan kesempatan untuk bertemu bulan bulan ampunan yang berkah dan penuh ampunan.
Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Tuhan sebagai tanda syukur; dan memuji Tuhan dengan kebanggaan yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Tuhan kepada seorang hamba ialah ketika beliau diberikan kemampuan untuk melaksanakan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika bulan ampunan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Tuhan sebagai bentuk syukur.
8. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan.
Rasulullah saw. selalu menawarkan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali tiba bulan Ramadan, “Telah tiba kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Tuhan telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Tuhan membuka pintu-pintu nirwana dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
9. Mengisi waktu-waktu bulan ampunan dengan ketaatan.
Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Tuhan akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتَّى إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ آنِفًا أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ
“Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, pasti yang demikian itu lebih baik bagi mereka”. [QS. Muhammad (47) : 21]
10. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan.
Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan aturan berpuasa sebelum bulan ampunan tiba biar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jikalau kau tiada mengetahui,” begitu kata Tuhan di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
Demikian Persiapan Cara Menyambut Datangnya Bulan Puasa Ramadhan berdasarkan Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah Saw